Sabtu, 09 Oktober 2010
Journal (MOVIE) Wallstreet, (Are You Sure) Money Never Sleeps..
"A fisherman always sees another fisherman from afar."
Ceritanya dimula dengan bebasnya Gordon Gecko (Douglas), seorang multijutawan yang sangat kaya lewat investasi saham. Gordon yang baru saja keluar penjara, namun tidak seperti tahanan lain yang bebas hari itu. Tidak ada seorangpun yang menjemputnya. 20 bergerak ke waktu 20 tahun kemudian, saat putri dari Gecko yang sedang dimabuk asmara dengan Jake Moore (Lebouf). Seorang pialang perdagangan saham yang bekerja di wallstreet.
Konflik terjadi manakala Moore kehilangan bos sekaligus mentornya yang bunuh diri akibat menurun drastisnya harga saham perusahaan tempat Moore bekerja. Diduga musuh mentornya, Bretton Woods (Josh Brolin)lah yang menyebabkan ia bunuh diri. Konflik lain terjadi lagi saat Gecko dengan kerakusannya, mengambil seluruh uang putrinya senilai 100 juta USD yang sedianya akan di investasikan oleh Moore kedalam industri blue energy.
-------------------------------------------------------------------------------------
Satu hal yang membuat saya ingin sekali menyaksikan film ini sejak awal kemunculan teaser-posternya sekitar awal 2010 lalu, adalah situasi perdagangan bursa wallstreet yang sangat hectic, sangat 'jahat', bahkan bagi beberapa orang sangat nggilani.
Gecko seperti halnya dunia investasi, adalah dunia keji yang tidak mengenal belas kasih. Semua tertuju pada satu pencapaian saja: Uang yang sangat banyak. Saya bisa katakan, film Wallstreet 2: Money Never Sleeps berhasil meraih rasa penasaran saya - entah dengan yang lain - karena kembalinya Douglas, dan karena rasa rindu saya akan industri bursa dan layar yang menunnjukkan angka dan grafik-grafik.
Dan saya berani bertaruh, alasan lebih banyak orang menyaksikannya karena Shia, aktor muda 24 tahun yang sukses dengan block-busters movienya.
Karena sejujurnya, dunia perdagangan saham adalah dunia yang tidak terlalu diminati begitu banyak kalangan terpelajar dan awam.
Sejujurnya juga saya tidak mendapat apa yang saya ekspektasikan saat menonton film ini. Saya tidak mendapat greget yang sama ketika menyaksikan Wall Street pertama yang juga diperankan oleh Douglas dan Charlie Sheen, yang nyata-nyata justru memberikan inspirasi dan alasan lebih untuk ada di industri itu.
Wallstreet 1 dan 2 sama-sama memberikan satu nilai: Keluarga jauh lebih penting dan ketimbang gelimangan harta. Hanya saja, wallstreet 2 ini tidak memberikan gambaran yang saya inginkan tentang sekuelnya. Kurang wallstreet. Terlalu humanis. Terlalu menampakkan sisi kemanusiaannya ketimbang "stock-passion"nya. Satu kejutan yang tak terduga, munculnya Buddy Fox (Sheen) dalam sekuel ini sambil berkata: "So, does Blue Horseshoes still Loves Annacott Steel?" membuat saya sedikit terkekeh. Kalimat dari film pertama yang selalu saya ingat: "As much as I wanted to be Gordon Gekko... I'll always be Bud Fox.."
Anyway, check out this coolest picture about Oliver's Stone's Wallstreet, the old and new ones.
Aktor-aktris utama "Money Never Sleeps"
Dua generasi berbeda dari Wallstreet
Wall Street, dulu dan kini
Gecko, different hair colour, different style, different year, same greed.
Nah, sekarang saya punya pertanyaan. Jika dua orang ini ditandingkan, siapa kira-kira yang akan menang ya..? :)
Jadi, saran saya adalah, jika Anda memiliki waktu lebih untuk sebuah film yang bersinggungan dengan dunia keuangan, sambil dibumbui oleh nilai kekeluargaan, film ini boleh dijadikan pilihan -sepanjang Anda tidak membandingkannya dengan yang pertama-. Tetapi, jika Anda menyaksikan film ini hanya untuk melihat imut-imutnya wajah Shia Lebouef dan berharap mendapatkan sensasi yang sama dengan Transformer ataupun Disturbia, lupakanlah film ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar