Kamis, 14 Januari 2010
Mandiri Bukan Tingkat Kedewasaan Yang Paling Tinggi?
”Ah kamu masih gini2 aja.. kapan kamu dewasa nya...?”
Manusia adalah makhluk yang unik, sekaligus menyenangkan. Manusia adalah pemangsa bagi sesamanya. Manusia mempertahankan sifat lembam. Dan berbagai macam teori tentang manusia yang saya rasa sudah pernah Anda dengar. Saya yakin Anda pasti sekali dalam hidup Anda pernah mengatakan kalimat ini: ”ih, dia aneh banget sih...”. Yap, manusia memang aneh untuk sesamanya, karena karakter-karakter yang berbeda yang menurut Florence Littaeur ada 4 karakter utama pada manusia.
Tapi malam ini saya tidak akan membahas itu. Saya akan membahas hal lainnya. Mengenai salah satu sikap manusia yang kita sebut dewasa. Berapa banyak diantara Anda yang berpendapat bahwa mandiri, adalah tingkat kedewasaan manusia yang paling tinggi? Berapa banyak diantara Anda yang berusaha keras untuk menunjukkan pada orang lain bahwa Anda adalah seorang yang mandiri? Bagi Anda yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, berapa banyak diantara Anda yang berusaha untuk membuat anak Anda belajar mandiri?
Rekan-rekan bloggers, surfer dan browser, malam ini saya ingin berbagi lagi kepada Anda semua. Mengenai 3 tingkat kedewasaan yang terjadi pada diri manusia berdasarkan buku yang saya baca.
Yang pertama adalah, tergantung. Adalah tingkat kedewasaan yang paling awal. Ibarat kata, adalah pemikiran seorang anak kecil yang selalu tergantung pada orang lain. Laksana seorang bayi yang belum bisa apa-apa. Mau makan tinggal teriak, ”makaan.. suappiinn..”. Mau digendong tinggal minta gendong, ”gendooong, kemana2..”. Mau minta cebokin tinggal minta ”udaahh...”
Yang kedua adalah, mandiri. Ha, tingkat kedewasaan yang bagi banyak orang merupakan hierarki yang paling luhur, ternyata masih jadi yang mid-level. Mandiri artinya Anda memiliki pemikiran, logika, nalar, intuisi atau apapun yang menggugah Anda untuk menyelesaikan kebutuhan dan permasalahan sendiri. Sungguh, tingkat kedewasaan yang diidam-idamkan. Buat orang tua yang memiliki anak, rasanya mau melakukan (hampir) semua hal untuk melihat anak kita tumbuh menjadi insan yang mandiri, berprestasi dan sukses. Hal ini tidak salah, bahkan baik sekali karena saat kita melakukan semuanya secara mandiri dan sendiri, berarti menghilangkan ketergantungan kita terhadap orang lain.
Dan tingkat kedewasaan yang tertinggi adalah.... Kesaling tergantungan. Ha? Apa tuh?
Kesaling tergantungan, kita berbicara tentang kumpulan dari orang-orang mandiri yang saling menggantungkan KEPERCAYAAN kita terhadap orang lain. Hal ini yang membuatnya menjadi hierarki yang paling atas, karena bukanmudah untuk banyak orang mempercayai orang lain. Beberapa malah berpikir, mustahil. Karena mereka tidak akan melakukannya sebaik kita. Analoginya sama seperti bermain bola.
Bayangkan Anda seorang pemain bola dengan posisi menyerang yang kemudian melambungkan umpan ke depan gawang.
Karena ada teman Anda. Karena Anda percaya dia akan berusaha yang terbaik untuk melesakkan bola kedalam gawang. Karena Anda tahu bahwa hidup itu adalah kumpulan aktivitas yang TIDAK bisa Anda lakukan dengan seorang diri saja.
Jadi, mari kita sama-sama belajar lebih mempercayai orang lain dan memegang teguh kepercayaan orang lain terhadap kita.
Selamat malam, teman. Tetap semangat..!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar