Selasa, 12 Januari 2010

Apa Beda Kepemimpinan Dan Pemimpin?





”Orang lain tidak akan pernah peduli masalah Anda, sampai Anda peduli masalah mereka..”


Ketika kita bicara mengenai kepemimpinan, kita bicara lebih dari sekedar manager. Kita bicara lebih dari sekedar direktur atau presiden direktur. Kita sedang membahas hal-hal yang lebih dalam daripada kemampuan intelektual atau nalar seseorang. Pemimpin merupakan otak dari sebuah organisasi. Layaknya seorang nakhoda yang mengarahkan kemana kapal yang akan ditumpanginya menuju. Secara gamblang, pemimpin bertanggung jawab secara penuh akan hal-hal yang terjadi didalam organisasi yang dia pimpin.

Apa yang membuat orang menjadi seorang pemimpin? Apakah setiap orang bisa menjadi seorang pemimpin? Mengapa ada sebutan ”pemimpin yang baik” dan ”pemimpin yang tidak baik”? Apa yang membedakan antara seorang pemimpin dan pimpinan?

Ini pertanyaan yang selalu muncul dan bergejolak di kepala saya. Menurut suatu buku yang saya baca, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu tanpa orang tersebut merasa terpaksa. Dengan kata lain, kemampuan orang untuk mengarahkan orang. Menurut John C. Maxwell, terdapat katup-katup kepemimpinan dimana kepemimpinan yang baik, naik dari satu katup ke katup lainnya.

Dear rekan-rekan blogger, surfer, dan browser. Visi dan kemampuan untuk mengarahkan adalah dua hal yang menentukan kapasitas Anda sebagai seorang pemimpin. Visi adalah kemampuan untuk melihat hal-hal yang belum/tidak bisa dilihat oleh orang lain, terutama organisasi Anda. Kemampuan untuk mengarahkan, lahir karena kekuatan sebuah visi, karena Anda percaya ada satu tempat yang lebih baik untuk Anda dan organisasi Anda capai. Visi ini yang nantinya akan ”diturunkan” kepada rekan-rekan nya, organisasinya.

Pemimpin yang baik akan mengembangkan kepemimpinan orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena pemimpin tahu, ketika ada lebih dari satu orang yang berpikiran dan bervisi sama sepertinya, organisasinya akan jauh lebih maju. Dari sekian banyak orang yang ada di organisasinya, hanya akan ada beberapa orang saja yang benar-benar ”bersama” Anda. Dia akan berperan sebagai guru saat Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia akan berperan sebagai penunjuk arah saat Anda tidak paham kemana harus menuju. Dia akan berfungsi sebagai pelatih, saat Anda memerlukan peningkatan kualitas Anda.

Ingatlah selalu tagg ini:

"Seorang pemimpin diakui bukan karena jabatan, bukan karena pangkat, bukan karena harta dan status sosial. Seorang pemimpin menjadi pemimpin, karena dia peduli kepada Anda dan masalah Anda, mengarahkan dan membimbing Anda menjadi lebih bernilai daripada hari ini."

Semoga nantinya akan lebih banyak lagi pemimpin-pemimpin baru di negara ini. Selamat malam, teman!

1 komentar: